Kacamata Peradaban

2016/04/09

Marco Polo Tamu Istimewa Cina


Selama ini kita mungkin hanya mengenal sosok Marco Polo sebagai petualang Eropa terkenal dari Venesia yang namanya menjadi tersohor dalam catatan sejarah karena perjalanan keliling dunianya dan catatan-catatan petualangan ditempat yang pernah ia kunjunginya yang begitu memikat, sehingga memberikan referensi kepada orang-orang Eropa untuk melakukan pelayaran mengeliligi dunia pada era berikutnya. Tapi tau kah anda kenapa Marco Polo bisa mendapatkan kesempatan keliling dunia hingga menyusuri Asia Tenggara? padahal Eropa pada saat itu belum terlalu akrab dengan wilayah-wilayah Asia. Semuanya berawal dari kunjungan Marco Polo ke Cina.\

Jadi seperti ini ceritanya

Suatu ketika dua saudara pedagang dari Venesia melakukan perjalanan keluar negeri, dia adalah Niccolo yang nantinya adalah ayah dari Marco Polo dan Maffeo, paman Marco Polo. Setelah Khanate Mongol didirikan, mereka melakukan perjalanan ke Khanate Kipchak membawa banyak barang berharga untuk dijual. Khanate Mongol merupakan pemerintahan Kaisar Shizu dari Yuan yang didirikan oleh Gengis Khan, yang dibaginya menjadi empat bagian Khanate. Pada masa itu, Cina adalah bangsa yang paling kuat dan kaya di dunia, sebuah magnet kuat untuk menarik banyak utusan, pelancong dari seluruh negeri, termasuk pedagang.

Ketika kedua bersaudara tersebut berada di Khanate Kipchak, terjadilah sebuah perperangan yang mengakibatkan mereka harus pindah ke Buhara, sebuah kota di Asia Tengah, lalu tinggal disana.

Suatu ketika, seorang utusan yang dikirim oleh Kubilai Khan kebetulan melihat dua orang pedagang Eropa tersebut di Bukhara. Terbesitlah rasa penasaran dalam diri utusan tersebut untuk mengetahui dua orang Eropa tersebut. Kemudian ia berkata kepada dua orang Eropa tersebut: “Junjungan saya, Khan Agung, belum pernah melihat orang Eropa. Jika anda berdua setuju untuk ikut saya dan menghadap Khan Agung, anda akan mendapatkan keuntungan. Lagipula, tidak ada orang lain yang dapat memberikan perlindungan seperti yang kami berikan bagi kalian dalam perjalanan kalian ke Cina.”

Sebagai seorang pedagang yang berjiwa petualang, mendengar bahwa Khan Agung dari China akan menerima mereka, itu merupakan sebuah tawaran yang sangat menarik. Mereka segera mengambil kesempatan tersebut. Setibanya disana, Kubilai Khan seperti yang sudah diperkirakan, merasa gembira dengan kedatangan orang-orang Eropa tersebut. Dengan ramah ia menyambut mereka di istana bepergianya dan melontarkan banyak pertanyaan.

Sejak awal, kedua Polo bersaudara tersebut tidak memiliki niatan untuk menetap di China, sehingga Kubilai Khan yang sangat tertarik dengan Eropa yang digambarkan oleh kedua Polo tersebut, meminta untuk mendatangkan kembali orang Eropa ke China, lalu memberikan surat dari Kubilai Khan kepada Paus untuk didatangkan seorang misionaris. Kedua Polo tersebut kemudian pergi meninggalkan China untuk pulang ke negerinya Venesia yang baru sampai setelah menghabiskan waktu selama tiga tahun. Setibanya dirumah, Niccolo menceritakan kisahnya mengenai perjumpaanya dengan raja China kepada anaknya, dialah Marco Polo yang usianya pada saat itu baru 15 tahun.

Marco Polo muda sangat tertarik dengan cerita ayahnya sehingga dia meminta kepada ayahnya untuk pergi mengunjungi China. Akhirnya setelah beraudiensi dengan Paus, Marco Polo muda, Ayahnya, dan  Maffeo pamanya pergi ke China dengan menghabiskan waktu tiga tahun lagi dan sampai disana pada tahun 1275 M. Pada saat itu, Kubilai Khan sudah menjadi Kaisar, sehingga tatkala mendengar berita kedatangan orang Eropa kembali, ia mengutus rombongan untuk menyambut mereka.

Ketika mereka audiensi dengan Kaisar Shizu dari Yuan, Kaisar Shizu terkejut melihat seorang pemuda bersama mereka dan bertanya siapakah dia. Niccolo menjawab, “Putera saya siap melayani anda.” Marco Polo yang tampan membuat Kaisar Shizu terkesan, ia berkata dengan penuh semangat, “selamat datang-selamat datang.”

Marco Polo merupakan seorang pemuda yang sangat pandai, cerdik, dan lincah. Dalam waktu yang singkat, ia mampu melakukan percakapan dalam bahasa Mongolia dan Mandarin. Ia bahkan menguasai ilmu berpacu kuda dan ilmu memanah. Kecerdasan dan kepandaianya inilah yang membuat dirinya menjadi anak kesayangan Kubilai Khan.

Pada saat itu, para pejabat yang diutus dalam perjalanan-perjalanan inspeksi ke berbagai di China seringkali tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan Kaisar Shizu mengenai adat istiadat dan kebudayaan setempat. Melihat perkembangan Marco Polo yang begitu pesat, akhirnya Kaisar Shizu mempercayakan sebuah tugas resmi kepada Marco Polo di Yunnan. Dengan seksama, Marco Polo memperhatikan berbagai adat istiadat dan kebudayaan setempat dan membuat laporan secara terperinci. Kembalinya dalam perjalanan, Kaisar Shizu memuji hasil laporanya yang menyebabkan Marco Polo jadi sering dipercaya untuk diberikan tugas-tugas penting. Pada tahun ke-17 masa tinggalnya di China, Kaisar Shizu mengirim Marco Polo untuk melakukan perjalanan inspeksi ke berbagai wilayah China dan menjadikanya sebagai utusan diplomatik ke luar negeri. Ia kemudian pergi ke beberapa negara di Asia Tenggara sebagai diplomat, termasuk nantinya datang ke Nusantara dan membuat laporan, catatanya ini sekarang menjadi rujukan wajib untuk melihat gambaran Nusantara pada masa itu. 

Jalur Perjalanan Marco Polo, Ayah, dan Pamanya.

Pada tahun 1292, Marco Polo meninggalkan tanah China, berangkat dari daerah pesisir selatan China yang disebut Latong. Dengan mengarungi lautan Samudra, dia sempat singgah dan mengunjungi pulau Sumatera dan sekitarnya, India, Persia, dan akhirnya tiba di Kota Venesia, Italia pada tahun 1295.

Sumber:
Hendri W, Yusir, Sang Naga dari Timur: sejarah china dari masa dinasti awal hingga perang kemerdekaan, Gramedia Pustaka Utama (Jakarta:2014)
Liu Handa dan Cao Yuzhang, Kisah-Kisah dari 500 Tahun Sejarah China, Jilid 2, Gramedia Pustaka Utama, (Jakarta:2014)


Share this:

2 komentar :

 
Back To Top
Distributed By Blogger Templates | Designed By OddThemes